Senin, 17 Oktober 2016

Budidaya Buah Naga/ Dragon Fruit (Hylocereus spp.) Di Pekarangan Rumah



Budidaya Buah Naga / Dragon Fruit (Hylocereus spp) merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani, serta pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang tidak produktif dengan menanam buah naga, maka pundi-pundi rupiah akan mengalir dihalaman rumah. Teknologi yang sederhana, daya serap pasar yang tinggi merupakan kelebihan usaha Budidaya Buah Naga dibandingkan komoditas buah lainnya. Buah naga ditanam di pekarangan bisa memberikan keidahan dan kesejukan sehingga lingkungan rumah kita menjadi lebih asri dan sehat.
Buah naga memiliki khasiat sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker usus, pelindung kesehatan mulut, mengurangi kolesterol, mencegah pendarahan, obat keluhan keputihan dan memperbesar daya kerja otak anak, selain itu dapat juga digunakan untuk mengurangi penyakit asam urat dan tekanan darah tinggi, khasiat ini diperoleh lantaran buah naga sangat kaya akan vitamin C, mineral dan Serat.
Buah naga berasal dari Mexico, Amereka Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini bisa ditanam didataran rendah, pada ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut. Tanaman  ini sudah lama dimanfaatkan buahnya untuk konsumsi segar, tanaman ini merupakan tanaman memanjat, sifat tanaman epifit, secara morfologi tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap, karena tidak memiliki daun,bunga buahnya berwarna putih serta bentuknya mirip bunga Wijaya Kusuma, kuncup bunga yang sudah berukuran panjang 20-30 cm akan mulai mekar pada malam hari sekitar pukul 18.00, bunga mekar penuh pada sekitar tengah malam. Bunga buah naga menyerupai seperti terompet memanjang yang menyebarkan bau yang harum, bunga buah naga yang tidak terjadi pembuahan dapat dimanfaatkan untuk pembutan tah bunga buah naga dengan rasa yang enak dan menyegarkan.
Buah bentuk bulat panjang serta berdaging merah keungu-unguan dan sangat manis dan legit,  letak buah biasanya mendekati ujung cabang atau batang. Kulit buahnya dipenuhi sisik yang dianologikan sebagai sisik seekor ular naga, beratnya sekitar 200 gram sampai 800 gram. Biji berwarna hitam dengan berukuran kecil dan bulat, kulit biji sangat tipis, tetapi keras. Biji merupakan organ perkembangbiakan tetapi jarang dipakai, setiap buah terdapat sekitar 1.200-2000 biji.           Bibit buah naga dapat diperbanyak juga dengan cara stek . Untuk membuat stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25-30 cm. Batang tanaman itu ditanam dalam polybag dengan media tanaman berupa campuran tanah,pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.       Penamanan buah naga dipekarangan rumah adalah sangat sederhana, dengan tahapan sebagai berikut:
  1. Pengolahan Tanah
Tanah dicangkul 20-30 cm dan dibiarkan terbuka agar mendapat sinar matahari langsung, sehingga akan membantu memusnahkan patogen. Lahan untuk menanam buah naga harus gembur dan porous, karena akar buah naga adalah akar permukaan yang menyerap dipermukaan tanah, tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan busuk bila kelebihan air.
  1. Membuat Lubang Tanam
Lubang tanam berukuran 40x40x40 cm dengan jarak tanam/ antar tiang penyangga 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga. Setiap tiang/ atau pohon penyangga dibuat  4 lobang tanam dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang penyangga. Jika lubang tanam telah dibuat  masukkan media tanam kedalam Lubang tanam lalu disiram. Media tanam berupa kompos, pasir dan tanah dengan perbandingan 10kg:10kg:10kg
  1. Memasang Tiang Penyangga
Buah naga termasuk jenis tanaman merambat sehingga membutuhkan tiang penopang untuk tegakkan tanaman. Tiang penopang bisa mengguanakan tiang dari kayu/ beton dengan ukuran 10×10 cm dengan tinggi 2 m. Tiang ditancapkan kedalam tanah dengan kedalaman 40-50 cm. Dibagian ujung atas kayu/ beton dipasang ban luar motor bekas. Gunanaya untuk menopang dan menggantung cabang-cabang buah naga yang akan berbuah.
  1. Penanaman
Dalam satu lubang  dapat ditanami 4 bibit buah naga, masukkan bibit stek sedalam 10 cm bila panjang stek 50-80 cm atau sekitar 20% panjang bibit bila panjangnya kurang dari 50 cm. Penanaman 4 stek tersebut harus merapat pada tiang penopang secara melingkar. Jarak setiap stek dengan pangkal tiang penopang sekitar 10 cm.posisi merapat ketiang penopang dapat menjamin sulur tanaman memeluk tiang penopang. Setelah itu ikat keempat bibit tersebut pada tiang penopang dengan tali rafia agar tidak mudah jatuh, pengikat bibit itu jangan terlalu eret karena akan dapat merusak  permukaan dan daging bibit.
  1. Perawatan
Pemangkasan tunas cabang bertujuan untuk mengatur pembuahan. Buah naga yang dibiarkan tumbuh subur penuh cabang dibagian cabangnya, akan lambat berbuah dan hanya memperbanyak cabang saja. Cabang boleh dipelihara jika tumbuh pada ujung atas bantang, itupun harus dibatasi agar berat buah naga  mencapai 500-800 gram perbuah. Untuk menghasilkan buah yang berkualitas percabangan harus diatur. Pengaturan cabang yang baik adalah 1-3-5. 1 batang utama 3 cabang utama dan 5 cabang kedua.
Pemangkasan ujung cabang juga merupakan cara untuk mengatur pertumbuhan buah naga. Pemangkasan ujung cabang dilakukan pada cabang utama dan cabang kedua yang menjadi tempat munculnya calon bunga yang nantinya menjadi buah. Cabang yang ujungnya dipotong akan mempercepat pembungaan. Hal ini terjadi karena ujung dan batangnya menjadi tua. Buah naga hanya mau berbuah pada cabang yang telah menua dan tidak ditumbuhi oleh tunas baru. Karena jika tumbuh tunas baru maka  tunas itu harus dipotong.
Pemupukan yang rutin merupakan syarat utama untuk keberhasilan pembuahan buah naga. Pemupukan berkala untuk pertama kalinya diberikan setelah dua minggu setelah pemberian pupuk dasar. Pada waktu itu pertumbuhan tanaman buah naga sudah mencapai tinggi 30 – 40 cm. Jumlah pupuk yang diberikan adalah 40 gram NPK untuk tiap batang tanaman dan dibenamkan kedalam tanah dengaan kedalaman 10 cm serta berjarak 8 cm dari batang.
Pemupukan berkala adalah pemupukan yang dilaksanakan sepanjang tahun dengan interval yang berbeda sesuai dengan kebutuhan tanaman buah naga.pada tahun pertama tanaman buah naga memerlukan pupuk kimia untuk pertumbuhan,setelah tanaman mulai berbuah pemupukan berganti dengan pupuk kandang agar residu bahan kimia tidak tertinggal pada buahnya.
  1. Panen
Buah naga dapat dipanen pertama kali saat tanaman berumur 1 -1,5 tahun. Buah dapat dipanen saat buah mencapai usia 40 hari setelah bunga mekar. Produksi perpohon tanaman umur 1 tahun 2 buah perbulan.
Setelah panen selesai, batang tua yang pernah berbuah harus dipotong agar tumbuh yang batang baru. Biasanya batang baru tumbuh besar dan menghadap kelangit, dengan demikian bunga dengan sepenuhnya dapat menerima sinar matahari kualitas bunga serta buahnya akan lebih baik. Kalau pengaturan bagus, tanaman berumur dua tahun bisa memproduksi 20 buah pertanaman dengan berat kurang lebih 500 gram/ buah.
Cara memetik buah naga sebaiknya tunggu sampai buah benar-benar matang yang ditandai dengan kulit buah yang mengkilap dan berwarna merah dan berbau wangi. Setelah dipetik sebaiknya dibiarkan beberapa lama jangan langsung dimakan, sehingga buah akan terasa lebih manis.

Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga
            Tanaman Buah Naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan banting dan relatif mudah perawatannya. Tetapi tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang menyerang yang bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah naga.
Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :
  • Tungau
    Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.
  • Kutu Putih
Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
  • Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.
  • Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.
  • Bekicot
            Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.
  • Semut
    Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.
  • Burung
    Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.
Penyakit Buah Naga :
                 Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya
  • Busuk Pangkal Batang
            Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.
Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.
  • Busuk Bakteri
                 Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas sp. Pengobatannya dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
  • Fusarium
    Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.

References:  Diolah dari berbagai sumber 
Sazuli, S.Pt 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar