Sumilah (kanan) Ketua KWT LG Mandiri Ds. Lubuk Gilang Kec. Air Periukan
Tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) LG Mandiri, Para wanita di Desa Lubuk Gilang, tak lagi membiarkan lahan kosong di pekarangan ditumbuhi rumput-rumput liar. Sejak mendapat Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) tahun 2015 silam Dari KKP Seluma dan mendapat penyuluhan cara mengoptimalkan pekarangan dari Penyuluh Pendamping/ PPL Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Seluma. Ibu-ibu mulai memanfaatkan lahan dengan menanam aneka sayuran dan umbi-umbian. Bahkan membudidayakan ikan.
Pemanfatan Lahan Pekarangan di KWT LG Mandiri Ds. Lubuk Gilang Kec. Air Periukan
Ketua KWT LG Mandiri, Sumilah menjelaskan, pemanfaatan lahan pekarangan dimulai sejak tahun 2015 dengan anggota kelompok 23 orang. Keberhasilan pemanfaatan pekarangan mendorong kalangan ibu rumah tangga lainnya ikut bergabung.
Menurut Sumilah dengan membudidayakan sayuran dengan memanfaatkan polybag maupun barang bekas lainnya sebagai media tanam lahan pekarangan menjadi lebih asri, Sumilah mengakui pemanfaatan lahan pekarangan ini dapat menghemat pengeluaran belanja dapur, bahkan menambah penghasilan keluarga. Anggota KWT lainnya juga kecipratan untung. “Sekarang saya tak perlu lagi membeli sayur, semua sudah tertanam di halaman rumah. Jadi meski hasilnya tidak banyak karena masih skala kecil di pekarangan, tapi saya senang bisa menjadi petani,” Ujarnya
Sumilah mencontohkan untuk komuditi sayur terong dalam satu minggu bisa dua kali panen, dengan rata-rata panen 4 kg. Kalau harga perkilo sekarang Rp. 2.500 maka dalam satu bulan akan mendapatkan Rp. 80.000, belum dari komuditas sayuran yang lain.
Selain memanfaatkan pekarangan KWT LG Mandiri juga pengembangan sumber benih/bibit di KBD yang dilakukan secara terus menerus agar benih tetap tersedia, untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan. (Sazuli, S.Pt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar