Jumat, 23 Desember 2016

PENGENDALIAN HAMA TIKUS PADA TANAMAN JAGUNG

Hama Tikus
Pict by Ditjenbun.pertanian.go.id

Tikus pada umumnya menyerang pertanaman jagung dilahan sawh setelah pertanaman padi. Tikus mengandalkan indera penciuman, pendengaran, dan indera perasa untuk mendeteksi keberadaan sumber makanan. Tikus juga mempunyai daya reproduksi yang tinggi karena dapat melahirkan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Populasi tikus dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti sumber air, sarang, dan ketersediaan makanan. Pengendalian habitat tikus harus memperhatikan bioekologi hewan ini.
Tikus menyerang tanaman jagung pada fase generatif atau fase pembentukan tongkol dan pengisian biji. Tongkol yang telah masak susu dimakan oleh tikus hingga tongkol menjadi rusak dan mudah terinfeksi jamur. Bagian yang disukai tikus umumnya pada ujung tongkol sampai bagian pertengahan. Berikut ini beberapa cara untuk mengendalikan  hama tikus pada tanaman jagung:
Pengendalian Hayati: Tikus dapat dikendalikan dengan memanfaatkan predator berupa kucing, anjing, ular, burung elang, dan burung hantu. Penggunaan patogen sebagai agen pengendali  tidak dianjurkan karena berdampak negatif pada manusia.
Sanitasi: Pembersihan dan penyempitan pamatang atau tanggul dapat dilakukan untuk membatasi tikus membuat sarang. Untuk itu pematang atau tanggul dibuat dengan lebar ± 40 cm.
Pict by Antaranews.com
Mekanik: pemagaran pertanaman dengan plastik, pemasangan bubu perangkap, atau gropyokan merupakan tindakan pengendalian mekanik yang dapat dilaksanakan  untuk mengurangi populasi tikus. Penggunaan bambu berukuran 2 m yang pada salah satu bubunya dilubangi, kemudian diletakkan dipinggir pematang saat terbentunya tongkol sampai panen, dapat menipu tikus yang diduga sebagi lobang alamiah. Tikus yang terperangkap kemudian terus dibunuh. Pengusiran tikus dapat pula dilakukan dengan bunyian namun bersifat sementara karena setelah itu tikus akan kembali lagi ke pertanaman.
Kimia: Rodentisida yang biasa digunakan untuk mengendalikan tikus unpan beracun. RMB yang banyak dipasarsakan adalah klarat, Storm, dan Ramortal. Emposan dengan menggunakan bahan fumigasi efektif menurunkan populasi tikus. Jenis bahan fumigasi yang biasa dipakai adalah hydrogen fosfida, karbondioksida, sulfur dioksida, dan metal bromida. (Sazuli)

Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia dan berbagai sumber lainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar