![]()  | 
| pict by bbpadi.litbang.pertanian.go.id | 
Varietas
merupakan salah satu komponen teknologi penting yang mempunyai kontribusi besar
dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani  padi. Komponen teknologi ini  sangat berperan dalam mengubah sistem usahatani
padi, dari subsistem menjadi usaha padi komersial. Berbagai varietas
unggul  padi tersedia dan dapat dipilih
sesuai dengan kondisi wilayah, preferensi petani, dan kebutuhan pasar.
Varietas
dapat didefinisikan  sebagai sekelompok
tanaman dari suatu jenis atau spesies tanaman yang memiliki karakteristik
tertentu seperti bentuk, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, dan biji yang dapat
membedakan dari jenis  atau spesies
tanaman lain, dan apabila diperbanyak tidak akan mengalami peruhanan. Jenis
arietas menunjukkan cara varietas terebut dirakit metode perbanyakan benihnya,
sehingga tersedia benih yang dapat ditanam oleh petani
Sedangkan
galur adalah tanaman hasil pemulian yang telah diseleksi dan di uji, serta
memiliki sifat unggul  sesuai tujuan
sifat pemlian, seragam dan stabil, tetapi belum dilepas sebagai varietas.
Varietas lokal adalah varietas yang telah adan dan telah dibudidayakan oleh
petani dalam kurun waktu yang lama dan secara terus menerus dan telah menjadi
milik masyarakat setra dikuasai negara. Varietas unggul adalah galur hasil
pemulian yang mempunyai satu atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil
tinggi, tahan terhadap hama, tahan terhadap penyakit, toleran terhadap cekaman
lingkungan, mutu produk baik, dan atau sifat-sifat lainnya serta telas dilepas
oleh pemerintah.
![]()  | 
| pict by bbpadi.litbang.pertanian.go.id | 
Varietas
Unggul Hibrida (VUH) adalah kelompok tanaman yang terbentuk dari
individu-individu generasi pertama (F1) turunan suatu kombinasi
persilangan  antar tertua tertentu. VUH
memiliki potensi hasil lebih tinggi dari varietas unggul hibrida yang
mendominasi areal pertanaman padi. Secara genetik individu tanaman hibrida
bersifat heterozigot, namun dalam
suatu populasi   hibrida penampilan
pertanaman akan seragam atau homogen sehingga pertanaman hibrida bersifat  heteozigot
homogen (heteozigous homogenous).
Oleh karena itu pertanaman hibrida yang ditanam secara komersial dalam skala
luas akan kelihatan seragam sebagaimana halnya galur murni. Karena tanaman
hibrida bersifat heterozigot maka
benih generasi berikutnya jika ditanam akan bersegregasi sehingga penampilannya
tidak seragam. Oleh karena itu hasil panen varietas hibrida tidak dianjurkan
untuk digunakan  sebagai benih pada
pertanaman berikutnya. Hal ini berarti benih F1 Hibrida harus selalu diproduksi
setiap musim. ( Sazuli)
Sumber
:bbpadi.litbang.pertanian.go.id    


Tidak ada komentar:
Posting Komentar