Jumat, 23 Desember 2016

APA ITU VARIETAS, GALUR, INBRIDA DAN HIBRIDA

pict by bbpadi.litbang.pertanian.go.id

Varietas merupakan salah satu komponen teknologi penting yang mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani  padi. Komponen teknologi ini  sangat berperan dalam mengubah sistem usahatani padi, dari subsistem menjadi usaha padi komersial. Berbagai varietas unggul  padi tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi wilayah, preferensi petani, dan kebutuhan pasar.
Varietas dapat didefinisikan  sebagai sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies tanaman yang memiliki karakteristik tertentu seperti bentuk, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, dan biji yang dapat membedakan dari jenis  atau spesies tanaman lain, dan apabila diperbanyak tidak akan mengalami peruhanan. Jenis arietas menunjukkan cara varietas terebut dirakit metode perbanyakan benihnya, sehingga tersedia benih yang dapat ditanam oleh petani
Sedangkan galur adalah tanaman hasil pemulian yang telah diseleksi dan di uji, serta memiliki sifat unggul  sesuai tujuan sifat pemlian, seragam dan stabil, tetapi belum dilepas sebagai varietas. Varietas lokal adalah varietas yang telah adan dan telah dibudidayakan oleh petani dalam kurun waktu yang lama dan secara terus menerus dan telah menjadi milik masyarakat setra dikuasai negara. Varietas unggul adalah galur hasil pemulian yang mempunyai satu atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama, tahan terhadap penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk baik, dan atau sifat-sifat lainnya serta telas dilepas oleh pemerintah.
pict by bbpadi.litbang.pertanian.go.id

Varietas Unggul Hibrida (VUH) adalah kelompok tanaman yang terbentuk dari individu-individu generasi pertama (F1) turunan suatu kombinasi persilangan  antar tertua tertentu. VUH memiliki potensi hasil lebih tinggi dari varietas unggul hibrida yang mendominasi areal pertanaman padi. Secara genetik individu tanaman hibrida bersifat heterozigot, namun dalam suatu populasi   hibrida penampilan pertanaman akan seragam atau homogen sehingga pertanaman hibrida bersifat  heteozigot homogen (heteozigous homogenous). Oleh karena itu pertanaman hibrida yang ditanam secara komersial dalam skala luas akan kelihatan seragam sebagaimana halnya galur murni. Karena tanaman hibrida bersifat heterozigot maka benih generasi berikutnya jika ditanam akan bersegregasi sehingga penampilannya tidak seragam. Oleh karena itu hasil panen varietas hibrida tidak dianjurkan untuk digunakan  sebagai benih pada pertanaman berikutnya. Hal ini berarti benih F1 Hibrida harus selalu diproduksi setiap musim. ( Sazuli)

Sumber :bbpadi.litbang.pertanian.go.id    

PENGENDALIAN HAMA TIKUS PADA TANAMAN JAGUNG

Hama Tikus
Pict by Ditjenbun.pertanian.go.id

Tikus pada umumnya menyerang pertanaman jagung dilahan sawh setelah pertanaman padi. Tikus mengandalkan indera penciuman, pendengaran, dan indera perasa untuk mendeteksi keberadaan sumber makanan. Tikus juga mempunyai daya reproduksi yang tinggi karena dapat melahirkan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Populasi tikus dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti sumber air, sarang, dan ketersediaan makanan. Pengendalian habitat tikus harus memperhatikan bioekologi hewan ini.
Tikus menyerang tanaman jagung pada fase generatif atau fase pembentukan tongkol dan pengisian biji. Tongkol yang telah masak susu dimakan oleh tikus hingga tongkol menjadi rusak dan mudah terinfeksi jamur. Bagian yang disukai tikus umumnya pada ujung tongkol sampai bagian pertengahan. Berikut ini beberapa cara untuk mengendalikan  hama tikus pada tanaman jagung:
Pengendalian Hayati: Tikus dapat dikendalikan dengan memanfaatkan predator berupa kucing, anjing, ular, burung elang, dan burung hantu. Penggunaan patogen sebagai agen pengendali  tidak dianjurkan karena berdampak negatif pada manusia.
Sanitasi: Pembersihan dan penyempitan pamatang atau tanggul dapat dilakukan untuk membatasi tikus membuat sarang. Untuk itu pematang atau tanggul dibuat dengan lebar ± 40 cm.
Pict by Antaranews.com
Mekanik: pemagaran pertanaman dengan plastik, pemasangan bubu perangkap, atau gropyokan merupakan tindakan pengendalian mekanik yang dapat dilaksanakan  untuk mengurangi populasi tikus. Penggunaan bambu berukuran 2 m yang pada salah satu bubunya dilubangi, kemudian diletakkan dipinggir pematang saat terbentunya tongkol sampai panen, dapat menipu tikus yang diduga sebagi lobang alamiah. Tikus yang terperangkap kemudian terus dibunuh. Pengusiran tikus dapat pula dilakukan dengan bunyian namun bersifat sementara karena setelah itu tikus akan kembali lagi ke pertanaman.
Kimia: Rodentisida yang biasa digunakan untuk mengendalikan tikus unpan beracun. RMB yang banyak dipasarsakan adalah klarat, Storm, dan Ramortal. Emposan dengan menggunakan bahan fumigasi efektif menurunkan populasi tikus. Jenis bahan fumigasi yang biasa dipakai adalah hydrogen fosfida, karbondioksida, sulfur dioksida, dan metal bromida. (Sazuli)

Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia dan berbagai sumber lainya

BP4K Seluma Selenggarakan Pelatihan Budidaya Ikan Dengan Keramba Jaring Tancap (KJT)

Kepala BP4K Seluma H. Hendarsyah, S.IP, MT saat menyampaiakan sambutannya dan membuka acara secara resmi

Sebanyak 20 orang Peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Dengan  Keramba Jaring Tancap (KJT) di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Seluma pada hari  Rabu,  tanggal 14 Desember 2016.
Para Peserta saat mengikuti Kegiatan Pelatihan

Peserta yang berjumlah 20 orang berasal dari 14 Kecamatan se Kabupaten Seluma. Narasumber dan fasilitator berasal dari Penyuluh Perikanan BP4K Seluma,  Bpk. Yesdi H, A.Md dan M. Suro, SP yang juga pernah meraih penghargaan Penyuluh Perikanan Teladan tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2014. Kegiatan Budidaya Ikan Dengan  Keramba Jaring Tancap (KJT) ini ditujukan kepada pelaku utama pembudidaya ikan dengan harapan membekali pengetahuan dan keterampilan petani pembudidaya ikan dalam aspek kegiatan budidaya ikan, mulai dari persiapan wadah budidaya, penebaran benih, pengelolaan kualitas air, pengolahan pakan, panen hingga penanganan pasca panen.
Narasumber M. Suro, SP saat menyampaikan Materinya

Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Dengan  Keramba Jaring Tancap (KJT), bertempat di Aula BP4K Seluma, Kegiatan Teori dilangsungkan didalam Aula BP4K, sedangkan Kegiatan Praktek Budidaya Ikan di Laksanakan di Kolam Dempond Budidaya Ikan Air Tawar milik BP4K Seluma.
Kegiatan Praktek Budidaya Ikan di i Kolam Dempond Budidaya Ikan Air Tawar  BP4K Seluma.

Dengan adanya Pelatihan ini diharapkan para peserta bisa menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam budidaya ikan air tawar  serta memanfaatkan potensi yang ada bisa untuk dimanfaatkan secara optimal dan dapat mensejahterakan perekonomian para para peserta nantinya. (Sazuli)

Loka Karya Penyuluhan Di Kabupaten Seluma

Kepala BP4K Seluma H. Hendarsyah, S.IP, MT saat menyampaikan sambutannya dan membuka acara secara  resmi

Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan (BAKORLUH) Provinsi Bengkulu menggelar “Loka Karya Penyuluhan Di Kabupaten Seluma” yang dilaksanakan di  Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Seluma  yang di ikuti 40 peserta yang berasal dari BP3K Se- Kabupaten seluma. 

Narasumber berasal dari Bakorluh Provinsi Bengkulu dan BP4K Kabupaten Seluma, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Seluma, Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bengkulu.  Kegiatan ini  berlangsung di Aula BP4K Seluma, selama 1(satu) hari pada tanggal 07 Desember 2016. (Sazuli)

BP4K Seluma Melaksanakan Temu Evaluasi Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten Tahun 2016

Kepala BP4K Seluma H. Hendarsyah, S.IP, MT saat menyampaikan sambutan dan membuka acara secara resmi

BP4K Seluma  melaksanakan Temu Evaluasi Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten pada tanggal 21 November  2016 bertempat di Aula BP4K Seluma .  Kegiatan ini diikuti seluruh Koordinator Penyuluh BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Kecamatan di Kabupaten Seluma dan KTNA Kab. Seluma. Narasumber dan dan fasilitator berasal dari BP4K Seluma, Sekretariat Bakorluh Provinsi Bengkulu, Dinas Peternakan, Perkebunan dan Pertanian Seluma dan Kodim 0425 Seluma
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Temu Evaluasi Penyuluhan Pertanian antara lain adalah: (1). Mengetahui perkembangan kegiatan penyuluhan pertanian di kecamatan; (2). Mengetahui mengidentifikasi permasalahan yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan dan mencari solusi serta rencana tindak lanjut; (3). Menghimpun dan merekapitulasi setiap laporan kegiatan yang dilaksanakan.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara Temu Evaluasi Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten  Tahun 2016 Kepala BP4K Kabupaten Seluma H. Hendarsyah, S.IP. MT mengatakan  Kegiatan Temu Evaluasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Seluma dilaksanakan dalam rangka Pemanatapan Sistem Penyuluhan Pertanian Tahun 2017.  Untuk keberhasilan kegiatan dimaksud sangat ditentukan dari keberhasilan kegiatan di tingkat Wilayah Binaan Penyuluh di BP3K Kecamatan, untuk itu koordinasi dan kerjasama yang baik menjadi kunci utama, ujarnya. (Sazuli)

BP4K Seluma Bimtek Pemberdayaan Petani & Penyuluh melalui TI Tahun 2016

Foto Bersama Kepala BP4K H. Hendarsyah, S.IP. MT, Para Nara Sumber dan Peserta

Sejalan dengan semakin majunya Teknologi Informasi dan meningkatnya kebutuhan manusia dalam mengakses pemanfaatan Teknologi Informasi bagi penyuluh pertanian dam masyarakat tani, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Seluma menyelenggarakan Bimtek Pemberdayaan Petani & Penyuluh melalui TI Tahun 2016 yang bertempat di Aula BP4K Kabupaten Seluma selama 1 (satu) hari pada tanggal 20 Oktober 2016. Kegiatan ini diikuti 30 orang peserta, yang mewakili  9 BP3K Kecamatan dan KTNA di wilayah Kab. Seluma. Narasumber dan fasilitator berasal dari BP4K Kab. Seluma
Narasumber Sazuli, S.Pt saat menyampaikan materinya

      Adapun tujuan dari kegiatan ini agar peserta mampu membuat blog penyuluhan, membuat berita, membuat tulisan ilmiah, serta mampu mengakses beberapa website kementan, seperti cyber extension, untuk mendapatkan materi penyuluhan.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara Bimtek Pemberdayaan Petani & Penyuluh melalui TI Tahun 2016 Kepala BP4K Kabupaten Seluma H. Hendarsyah, S.IP. MT mengatakan peran ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) berperan penting  dalam mendorong kemajuan sektor pertanian, untuk itu penyuluh pertanian sebagai garda terdepan  harus terus didorong untuk memanfaatkan  Iptek dalam tugasnya memberikan pendampingan kepada kelompok pelaku utama/usaha pertanian, selanjutnya Hendarsyah berharap melalui kegiatan ini akan mampu meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian terhadap akses IT.
Para peserta yang mengikuti Bintek

Pada kegiatan ini disampaikan sejumlah materi seperti Penyuluhan Pertanian Era Digital, Implementasi Teknologi dan Informasi di Bidang Pertanian, Aplikasi Cyber Extension, Membuat dan mendesain blog Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan setiap Kecamatan.
Dalam paparannya Narasumber Buyung Nurman, SP menyatakan penyuluh sudah merambah pada teknologi dengan menggunakan Cyber Extension untuk mengakses berbagai materi yang diperlukan dalam memberi penyuluhan pada kelompok pelaku pertanian.

Narasumber Buyung Nurman, SP saat menyampaikan materinya

Buyung menambahkan dengan pemanfaatan Cyber Extension sudah tidak ada lagi batas ruang dan waktu, penyuluh bisa saling bertukar informasi dari berbagai tempat bahkan diseluruh dunia, hal ini kami harapkan  bisa mendorong kemajuan kelompok pelaku utama melalui dukungan IT yang mudah, tutupnya. (Sazuli, S.Pt)

Senin, 17 Oktober 2016


SALAK merupakan salah satu buah yang sangat populer dikalangan masyrakat kita. Bentuk dan rupa yang khas menjadikan daya tarik tersendiri buah ini. Namun, ada orang yang beranggapan buah ini tidak ada manfaatnya. Padahal buah salak yang memiliki rasa yang manis campur asam dan sepat, bisa bermanfaat bagi tubuh karena di dalamnya terdapat kandungan gizi yang bermanfaat bagi kebutuhan tubuh.
Berikut beberapa khasiat buah salak bagi kesehatan.
Obat Mata
Buah salak ternyata mengandung betakaroten, yang sangat baik untuk memelihara kesehatan mata. Penelitian terakhir menyebutkan bahwa kandungan betakaroten dalam 100 gram salak kurang lebih 5,5 kali lebih banyak dibanding buah mangga, 3 kali lebih banyak dibandingkan jambu biji dan 5 kali dari semangka merah.
Obat Diare
Ketika Anda tidak berhenti-henti BAB atau diare sebaiknya Anda mengonsumsi buah salak ini, karena salak mempunyai serat yang tinggi sehingga dapat mampu mengobati diare.
Membantu Diet
Bagi Anda yang ingin menguruskan badan atau diet, maka buah salak baik untuk Anda konsumsi. Dengan kandungan fitonutrien yang ada di dalam salak dapat membantu diet Anda. Salak juga mempunyai 2 Mg Vitamin C. Kenapa serat bisa membantu? Karena serat bisa membuat Anda lebih cepat kenyang dan tahan lama.
Cemilan Sehat
Salak sering dijadikan sebagai buah yang biasa dihidangkan di meja. Rasanya ada yang manis, asam, sepat, atau campuran ketiganya. Selain rasanya yang enak dan segar ketika dimakan, buah ini juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.(Sazuli)
Sumber: [rika/islampos/kesehatan96/syifa-alqulub/manfaattumbuhanbuah]

Kepala BP4K Menjadi Narasumber Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Pertanian

Kepala BP4K H. Hendarsyah, S.IP. MT saat menyampaikan materinya

Sekretariat Daerah Bagian Administrasi  Sumberdaya Alam Kabupaten Seluma mengadakan  Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Pertanian lingkup Kabupaten Seluma pada Kamis, tanggal 22 September 2016 bertempat di Hotel Rizki Kabupaten Seluma.
Acara dibuka oleh Bupati Seluma dalam  hal ini diwakili oleh Muhpian, SE Asisten III Kabupaten Seluma, peserta berjumlah 50 orang berasal dari Ketua Gabungan Kelompoktani (Gapotan) dan  Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Seluma.

Dalam Kesempatan itu, Kepala BP4K  H. Hendarsyah, S.IP. MT hadir sekaligus menjadi Narasumber menyampaikan pentingnya sektor Pertanian di Kabupaten Seluma, mengingat sumber daya terbesar di Kabupaten Seluma berada di Sektor Pertanian, oleh karenanya perlu upaya yang maksimal bagi segenap penyuluh pertanian dalam rangka menjalankan tugasnya untuk  membantu  petani yang tergabung dalam Poktan/Gapoktan di kabupaten Seluma agar lebih Sejahtera, ujarnya. (Sazuli)

Kepala BP4K Silaturahmi dengan Koordinator BP3K Se-Kabupaten Seluma

Kepala BP4K H. Hendarsyah, S.IP. MT saat menyampaikan sambutannya

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Seluma H.Hendarsyah, S.IP, MT menggelar acara Silaturahmi dengan Koordinator BP3K Se-Kabupaten Seluma, acara ini berlangsung di Aula BP4K seluma pada Rabu, 21 September 2016, acara Silaturahmi tersebut dihadiri Sekretaris BP4K Ramli, SH dan seluruh Kepala Bidang, Kasubbid, Kasubbag, staf dan juga Kelompok fungsional serta Koordinator BP3K Se-Kabupaten seluma
Dalam sambutan sekaligus perkenalannya , Kepala BP4K  H. Hendarsyah, S.IP. MT yang baru 1 minggu  menjabat Kepala BP4K   mengungkapkan, Bahwa acara ini sangat penting, untuk meningkatkan hubungan kerjasama dan silaturahmi  kepada seluruh pegawai di lingkungan BP4K Seluma, ungkapnya.
Hendarsyah berharap, agar kegiatan yang ada di BP4K bisa ditingkatkan untuk periode selanjutnya , agar penyuluh-penyuluh khususnya di Kabupaten Seluma menjadi yang terbaik se- Provinsi Bengkulu,

Dalam kesempatan yang sama, Ramli, SH, selaku Sekretaris BP4K Seluma, dalam sambutannya yang diawali dengan  perkenalannya, mengungkapkan sangat mendukung program kegiatan-kegiatan yang baru, tak lupa Ramli berpesan agar Aset yang ada di supaya dikelola dan dijaga dengan baik, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ujarnya
Ramli menambahkan, untuk para penyuluh yang telah melaksanakan pelatihan-pelatihan teknis agar menerapkan ilmunya dilapangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nantinya.
Terakhir Ramli berpesan agar sumua elemen bekerjasama bergotong royong dalam kebersihan kantor BP4K, mengaktifkan kembali Darmawanita serta menghimbau agar melaksanakan kegiatan Apel, tutupnya
Dalam acara ini juga di lakukan perkenalan dari seluruh kelompok fungsional yang ada dilingkungan BP4K, baik dari kelompok Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Tak lupa juga perkenalan dari seluruh koordinator BP3K se-Kabupaten Seluma. (Sazuli)

Acara Pisah Sambut Kepala BP4K Seluma


Selasa,  tanggal 13 September  2016 dilaksanakann pisah sambut dan serah terima jabatan Kepala BP4K  dan Sekretaris BP4K Seluma. Acara pisah sambut dan serah terima jabatan  dilaksanakan di  BP4K Seluma. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris  yang baru di lantik  Ramli, SH dan seluruh Kepala Bidang, Kasubbid, Kasubbag dan juga Staf dan Kelompok Fungsional di Lingkungan BP4K Seluma.
Serah terima jabatan dan pisah sambut ini menandai berakhirnya masa tugas Plt. Kepala BP4K Seluma Muhismana, S.Pi dan dilanjutkan oleh  Kepala BP4K yang baru H. Hendarsyah, S.IP. MT
Dalam sambutannya, Muhismana  mengucapkan selamat kepada Kepala BP4K Seluma yang baru dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada  pejabat BP4K, Staf, Kelompok Fungsional, PPL serta  THL-TB PP yang telah banyak membantu selama ini, dan juga mohon maaf apabila ada kesalahan selama di BP4K. Ujarnya.
Sementara itu dalam perkenalannya, Kepala BP4K  yang  baru H. Hendarsyah, S.IP. MT
mengatakan bahwa Acara pisah sambut ini bertujuan untuk merekatkan hubungan silaturahmi antara pejabat baru dengan pejabat lama serta dengan seluruh Pegawai di lingkungan BP4K
Hendarsyah, S.IP. MT juga berharap kepada seluruh PPL di Lingkungan BP4K Seluma agar bisa bekerjasama dalam membangun dan mengembangkan BP4K Seluma ini agar lebih baik ke depannya dan selalu menjaga kebersamaan serta saling menghargai,tutupnya. (Sazuli)

Rapat Monitoring dan Evaluasi SMIPP BP4K Seluma


Pada Hari Kamis Tanggal 1 September  2016 telah dilakukan rapat Rutin Monitoring dan Evaluasi Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (SMIPP) yang diikuti oleh Koordinator  BP3K se-Kabupaten Seluma selaku penanggung Jawab  SMIPP tingkat Kecamatan serta para petugas administrasi kecamatan. Bertempat di Aula BP4K Seluma. Acara ini di pimpin oleh  Plt. Kepala BP4K Seluma Muhismana, S.Pi dan didampingi oleh Sazuli, S.Pt selaku penanggung Jawab SMIPP Tingkat kabupaten Seluma serta  Petugas Admin Kabupaten Peni Siwi, M.Si

Rapat ini di buka langsung oleh Plt. Kepala BP4K Seluma Muhismana, S.Pi , dalam penyampainnya mengatakan bahwa “Semua penyuluh baik penyuluh PNS, THL dan Penyuluh Swadaya harus mendampingi 8-16 kelompoktani. Peningkatan kelas kemampuan kelompoktani adalah suatu pengukuran kinerja penyuluh dalam evaluasi tahunan penyuluh, Ujarnya . (Sazuli)

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT DENGAN PESTISIDA NABATI

Foto : Proses pembuatan Pestisida Nabati di Desa Lubuk Gilang Kec. Air Periukan Kab. Seluma
 oleh Safrizal dari KKP Seluma

Pestisida nabati atau pestisida alami   merupakan bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan yang bisa digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan. Pestisida nabati ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh, dan bentuk lainnya.
Secara umum, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas. Karena terbuat dari bahan alami atau nabati, maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam, sehingga tak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan, karena residu (sisa-sisa zat) mudah hilang.Indonesia ada banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati. Bahan dasar pestisida alami ini bisa ditemui di beberapa jenis tanaman, dimana zat yang terkandung di masing-masing tanaman memiliki fungsi berbeda ketika berperan sebagai pestisida. Dalam upaya pengembangan pestisida nabati ditingkat petani agar mampu dikembangkan diperlukan  strategi antara lain:
  1. Mudah didapat, bahan baku cukup tersedia, berkualitas, kuantitas dan kontinyuitas terjamin
  2. Mudah dibuat ekstrak, sederhana dan dalam waktu yang tidak lama
  3. Kandungan senyawa pestisida harus efektif pada kisaran 3-5% bobot bahan kering
  4. Bahan yang digunakan bisa dalam bentuk segar dan kering
  5. Efek residunya singkat, tetapi cukup lama efikasinya
  6. Sedapat mungkin pelarutnya air bukan senyawa sintetis
  7. Budidayanya mudah, tahan terhadap suhu optimal
  8. Tidak menjadi gulma atau inang hama penyakit
  9. Bersifat multi guna
Dalam pengendalian OPT/ hama dilapangan pestisida menurut jasad sasarannya dapat berperan sebagai:
  1. Insektisida
  2. Pinus (Pinus merkusii)
Bagian : Batang
Pembuatan:
  • Serbuk gergaji kayu pinus dijemur sampai kering
  • Sebarkan ke lahan persemaian pada pagi hari
Sasaran: Wareng batang coklat (menghambat penetasan)
  1. Picung/Kluek (Pagium edule)
Bagian : Buah
Pembuatan:
  • Satu buah picung dihancurkan
  • Rendam dalam satu gelas air selama satu hari satu malam
  • Hasil rendaman tersebut disaring dan dilarutkan dalam sepuluh liter air, disemprotkan
  • Akan lebih efektif dan efisien bila dikombinasikan dengan perekat yuyu atau ketam/laos, kotoran ayam, Bangkai keong mas atau bahan perangkap lain.
Kandungan bahan aktif: Palmitic acid, aloic acid dan linoleic acid
Sasaran: Walang sangit
  1. Sirsak (Annona muricata) dan Tembakau (Nicotiana batacum)
Bagian : Daun, Biji sirsak, dan daun tembakau
Pembuatan: 50 lembar daun sirsak diremas-remas dicampur satu ons tembakau, direndam dalam satu liter air selama 24 jam. Air rendaman disaring dan dilarutkan dalam 28 liter air kemudian disemprotkan akan lebih efektif  bila dikombinasikan dengan perangkap tersebut diatas.
Kandung bahan aktif: Annonain (sirsak), Nikotin (tembakau)
Sasaran: Walang sangit
  1. Gadung (Dioscorea hispida)
Bagian : Umbi
Pembuatan: Umbi gadung seberat 5 kg diparut kemudian direndam  dalam 10 liter air, 1 liter air rendaman dicampur dengan 14 liter air untuk disemprotkan
Kandungan bahan aktif: Diosgenin dan Steroid saponin
Sasaran: Walang sangit
  1. Lengkuas (Alpinia galanga) dan Jahe (Zingiber oficianalis)
Bagian : Rimpang
Pembuatan: Lengkuas dan Jahe ditumbuk atau diparut, kemudian diperas untuk diambil sarinya, selanjutnya dicampur air secukupnya untuk semprotkan  pada areal yang terserang.
Sasaran: Ulat gerayak pada kedelai
  1. Tembakau (Nicotiana tabacum)
Bagian : Daun
Pembuatan: Tembakau sebanyak 9,5 kg dimasukkan kedalam kaleng dan disiram air  panas sebanyak 4 liter, kemudian di diamkam sampai dingin, campuran disaring dan dilarutkan  kedalam air dengan konsentrasi 60 cc per 15 liter air, siap disemprotkan pada tanaman terserang.
Sasaran: Ulat penggulung daun dan ulat gerayak kedelai
Pembuatan: 0,25 kg daun tembakau direbus dengan 5 liter air selama 0,5 jam tambahkan 30 gram sabun lalu disaring. Penggunaan 1 bgian larutan ditambah 4 bagian air
Sasaran: Aphis, Lundi penggerek batang dan wareng batang coklat
  1. Sengon Buto
Bagian : Daun
Pembuatan: 5 kg daun sengon buto direndam dengan air sebanyak 100 liter  selama 24 jam, air rendaman disaring dan  siap disemprotkan  pada tanaman
Sasaran: Belalang daun jagung
  1. Srikya (Annona squamosa)
Bagian : Biji
Pembuatan: Biji yang telah tua ditumbuk sampai halus, tepung yang terbuat  dari 20 butir biji  dicampur dengan  1 liter air
Kandungan bahan aktif: Annonain dan resin
Sasaran: Wareng batang, Aphis  dan ulat kubis
  1. Tuba (Deris Eleptica)
Bagian : Akar dan kulit kayu
Pembuatan: Akar dan kulit kayu ditumbuk dan dicampur air lalu disaring. 6 sendok larutan dicampur dengan 3 liter air
Kandungan bahan aktif: Retenon
Sasaran: berbagai jenis ulat (racun kontak dan perut)
  1. Nimba (Azadirachta indica)
Bagian : daun dan biji
Pembuatan: Biji dan daun ditumbuk (1kg) lalu direbus dengan air 5 liter  dan dinginkan selama 1 malam kemudian disaring
Sasaran: Ulat, kutu, kumbang dan penggerek
  1. Piretrum (Chrysantemum cinerariaefolium)
Bagian : daun dan biji
Pembuatan: konsentrasi piretrin  310 ppm dapat menekan 100%  peletakan telur serangga C. Analis atau serangga kacang hijau, menekan 95% peletakan telur Cricula trifenestrata. Pada D. Polibete, menyebabkan mortalitas larva 73% bila dicampur oleorisin lada mortalitas 96,6%  dengan minyak wijen  mortalitas 83,3%. Bekerja cepat  aman bagi manusia dan hewan peliharaan. Aplikasinya perlu ditambah bahan perekat agar tidak mudah tercuci air hujan.
Kandung bahan aktif: metabolit sekunder piretrin menyerang sistem syaraf serangga
  1. Cengkeh (Eugenia aromatica)
Kandungan bahan aktif: euganol pada bunga, daun dan ganggang bunganya  diaplikasikan dalam bentuk euganol, minyak cengkeh atau tepung daun cengkeh
Sasaran: mengendalikan penyakit busuk pangkal batang vanila dan menekan populasi F. Oxysporum (100 g tepung daun cengkeh/tanaman)
  1. Fungisida
  2. Nimba (Azadirachta indica)
Bagian : Daun dan Biji
Sasaran: Cendawan
Kandung : Azadirachtin, meliantriol dan salanin
  1. Lada (Piper Nigrum)
Bagian : Biji
Sasaran: Cendawan
Kandungan : Alkoloid, Methylpirrolie, pipervatine, piperine, piperioini, chavincine
  1. Bakterisida
  2. Nimba (Azadirachta indica)
Bagian : Daun dan Biji
Sasaran: Bakteri
Kandung : Zadirachtin, meliantriol dan salanin
  1. Picung/Kluek (Pigium edule)
Pembuatan : Konsentrasi 30 gram/liter disemprotkan pada tanaman padi
Sasaran: Penyakit kresek pada padi
  1. Redentisida
  2. Gadung (Dioscorea hispida)
Bagian : Ubi
Pembuatan : Ubi gadung seberat 1 kg diparut ducampur dedak 10 kg dan tepung ikan 1 ons serta sedikit kemiri tambah air semua bahan dicamour dibuat sebagai umpan.
Sasaran: Tikus
Kandungan : Diosginin dan steroid saponin
  1. Kacang Babi (Tephrosia vhogelii)
Bagian : Daun
Pembuatan : Daun kacang babi ditumbuk dicampur dedak dan tepung ikan serta sedikit kemiri tambah air, semua bahan dicampur dibuat sebagai umpan
Sasaran: Tikus
Kandungan : Tephrosin dan deguelin
  1. Nematisida
  2. Lada (Pipernigrum)
Bagian : Biji
Sasaran: Nematoda
Kandungan : Alkoloid, Methylpirrolie, pipervatine, piperine, piperioini, chavincine
  1. Tembakau (Nicotiana tabacum)
Bagian : Daun
Pembuatan: 0,25 kg daun tembakau direbus  dengan 5 liter air selama 0,5 jam ditambahkan 30 gram sabun lalu disaring pengunaan satu bagian larutan ditambah  4 bagian air
Sasaran: Nematoda
Kandungan : Nicotin
  1. Moluskisida
  2. Kacang Babi (Tephrosia vhogelii)
Bagian : Daun
Sasaran: Siput
Kandung : Tephrosin dan deguelin
  1. Sembung (Blumea balsamifera)
Bagian : Daun
Sasaran: Siput
Kandungan : Borneol, Sineol, Limonen
  1. Pinang (Arca cathecu)
Bagian : Biji
Sasaran: Siput Murbey
Kandungan : Oricholine
  1. Repelent
  2. Jengkol
Bagian : Buah
Pembuatan: Buah jengkol diiris-iris kemudian disebarkan kesawah yang berair
Sasaran: Tikus
  1. Serai Wangi
Bagian : Batang
Pembuatan: batang serai wangi ditumbuk lalu disemprotkan pada tanaman dapat dicampur dengan tanaman lain yang bersifat pestisida
  1. Antarktan
  2. Selasih (Ocinum sanctum)
Bagian : Daun dan Bunga
Pembuatan: Satu genggam daun selasih ditumbuk halus dan diberi air 5 ml, kemudian disaring, air saringan tersebut diteteskan  pada kapas lalu dimasukkan perangkap plastik
Sasaran: Lalat buah
Kandungan : Methil leucadendra
  1. Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)
Bagian : daun
Pembuatan: Satu genggam daun putih ditumbuk halus dan diberi air 5 ml, kemudian disaring, air saringan tersebut diteteskan  pada kapas lalu dimasukkan perangkap plastik
Sasaran: Lalat buah
Kandungan : Methil eugenol
  1. Pandan (Pandanus sp)
Bagian : Daun
Pembuatan: Satu genggam daun pandan ditumbuk halus dan diberi air 5 ml, kemudian disaring, air saringan tersebut diteteskan  pada kapas lalu dimasukkan perangkap plastik
Sasaran: Lalat buah
Perekat
Labu
Bagian : Buah
Pembuatan: buah labu diparut lalu diperas dan disaring. Air perasan dicampur  dengan perbandingan 5 sendok untuk 1 liter air
Sasaran: Lalat buah
Kandungan : Methil leucadendra

Sumber : Dari berbagai sumber
Oleh : SAZULI, S.Pt